Dalam mendesain suatu
topologi jaringan, kita membutuhkan pemodelan permodelan untuk menentukan
bentuk jaringan. Hal ini dimaksudkan agar jaringan yang kita kelola dapat
dengan mudah dikembangkan dan diatur sesuai dengan kebutuhan. Salah satu
pemodelan jaringan LAN yang banyak dipakai adalah Pemodelan Jaringan Hirarki
Model jaringan hirarki
terbagi menjadi 3 layer yang dibagi menurut fungsinya. Tiga lapisan tersebut
adalah seperti gambar di bawah ini :
Hirarki Jaringan |
1. Core layer
Core layer adalah
tulang punggung (backbone) dari jaringan. Lapisan ini biasanya di gunakan untuk
menghubungkan jaringan ke internet. Core layer bertanggung jawab atas lalu
lintas dalam jaringan. Dalam lapisan ini data – data diteruskan secepatnya
dengan menggunakan motode dan protokol jaringan tercepat (high speed). Misalnya
fast ethetnet 100Mbps, Gigabit Ethetnet, FDDI atau ATM. Pada lalu lintas data
digunakan swicth karena penyampaiannya pasti dan cepat.
Dalam mendesain suatu
topologi jaringan, kita membutuhkan pemodelan permodelan untuk
menentukan bentuk jaringan. Hal ini dimaksudkan agar jaringan yang kita
kelola dapat dengan mudah dikembangkan dan diatur sesuai dengan
kebutuhan. Salah satu pemodelan jaringan LAN yang banyak dipakai adalah
Pemodelan Jaringan Hirark
Read more at: http://senawijayanto.blogspot.co.id/2012/03/core-layer-distribution-layer-access.html
Copyright senawijayanto.blogspot.com Under Common Share Alike Atribution
Read more at: http://senawijayanto.blogspot.co.id/2012/03/core-layer-distribution-layer-access.html
Copyright senawijayanto.blogspot.com Under Common Share Alike Atribution
Dalam lapisan ini
tidak diperbolehkan melakukan penyaringan atau filter paket data karena dapat
memperlambat transmisi data dan tidak mendukung wordgroup. Untuk toleransi
kesalahan digunakan peralatan jalur ganda. Oleh sebab itu swicth
dikonfigurasikan dengan menggunakan Spanning Tree Topology dimana dapat diciptakan
jalur ganda tanpa harus memiliki resiko terjadi lingkaran jaringan.
Spesifikasi Desain :
Yang tidak boleh dilakukan :
- Tidak diperkenankan menggunakan access list, packet filtering, atau routing VLAN.
- Tidak diperkenankan mendukung akses workgroup.
- Tidak diperkenankan memperluas jaringan dengan kecepatan dan kapasitas yang lebih besar.
Yang boleh dilakukan :
- Melakukan desain untuk keandalan yang tinggi ( FDDI, Fast Ethernet dengan link yang redundan atau ATM).
- Melakukan desain untuk kecepatan dan latency rendah. Menggunakan protocol routing dengan waktu konvergensi yang rendah.
2. Distribution layer
Distribution layer
disebut juga layer workgroup yang menerapkan titik kumunikasi antara access
layer dan core layer. Fungsi utama distribution layer adalah menyediakan
routing, filtering dan untuk menentukan cara terbaik unutk menangani permintaan
layanan dalam jaringan. Setelah distribution layer mentukan lintasan terbaik
maka kemudian permintaan diteruskan ke core layer. Core layer dengan cepat
meneruskan permintaan itu ke layanan yang benar.
Distribution layer
diterapkan kepada setiap fakultas yang memiliki beberapa jurusan untuk
menghubungkan beberapa jurusan-jurusan yang ada kedalam satu workgroup. Dalam
lapisan ini diadakan pembagian atau pembuatan segmen-segmen berdasarkan
peraturan yang dipakai dalam perusahan atau universitas, dimana jaringan dibagi
pada setiap workgroup.
Penyaringan atau
filter data dalam lapisan ini akan dilakukan untuk pembatasan berdasarkan
collison domain, pembatasan dari broadcast dan untuk keamanan jaringan. Pada
Layer distibusi VLAN juga dibuat untuk menciptakan segmen - segmen logika.
Layer ini mendefinisikan daerah dimana manipulasi paket data (packet
manipulation) dapat dilakukan.
Fungsi Distribution
Layer antara lain adalah:
- Address atau Area Jaringan LAN
- Akses ke Workgroup ata Departemen
- Mendefinisikan Broadcast/multicast domain
- Routing dari Virtual LAN (VLAN)
- Titik temu beberapa media berbeda yang digunakan didalam jaringan Keamanan data dan jaringan (Security)
- Titik dimana Akses secara Remote ke Jaringan dapat dilakukan
Dalam ruang lingkup
kecil, distribution layer biasanya digabung jadi satu dengan core layer.
3. Access layer
Access layer disebut
juga sebagai layer desktop. Access Layer mengendalikan akses pengguna dengan workgroup
ke sumber daya internetwork. Desain access layer diperlukan untuk menyediakan
fasilitas akses ke jaringan. Fungsi utamanya adalah menjadi sarana bagi suatu
titik yang ingin berhubungan dengan jaringan luar. Terjadi juga Penyaringan /
filter data oleh router yang lebih spesifik dilakukan unutk mencegah akses ke
seuatu komputer. Jarak. Setiap kali sebuah paket melalui router disebut sebagai
sebuah hop. RIPv2 mengirimkan semua routing tabel ke router-router tetangganya
yang terhubung secara langsung berkomunikasi maka pada tiap router tersebut
perlu diterapkan konfigurasi protokol routing sehingga paket yang dikirimkan
oleh setiap router sampai ke tujuan.
Pada layer ini
menyediakan akses jaringan untuk user/workgroup dan mengontrol akses dan end
user local ke Internetwork. Sering di sebut juga desktop layer. Resource yang
paling dibutuhkan oleh user akan disediakan secara local. Kelanjutan penggunaan
access list dan filter, tempat pembuatan collision domain yang terpisah
(segmentasi). Teknologi sepertiEthernet switching tampak pada layer ini serta
menjadi tempat dilakukannya routing statis.
Fungsi Access Layer
antara lain:
- Shared bandwidth
- Switched bandwidth
- MAC layer filtering
- Microsegmentation
Dalam mendesain suatu
topologi jaringan, kita membutuhkan pemodelan permodelan untuk
menentukan bentuk jaringan. Hal ini dimaksudkan agar jaringan yang kita
kelola dapat dengan mudah dikembangkan dan diatur sesuai dengan
kebutuhan. Salah satu pemodelan jaringan LAN yang banyak dipakai adalah
Pemodelan Jaringan Hirarki
Read more at: http://senawijayanto.blogspot.co.id/2012/03/core-layer-distribution-layer-access.html
Copyright senawijayanto.blogspot.com Under Common Share Alike Atribution
Read more at: http://senawijayanto.blogspot.co.id/2012/03/core-layer-distribution-layer-access.html
Copyright senawijayanto.blogspot.com Under Common Share Alike Atribution
Dalam mendesain suatu
topologi jaringan, kita membutuhkan pemodelan permodelan untuk
menentukan bentuk jaringan. Hal ini dimaksudkan agar jaringan yang kita
kelola dapat dengan mudah dikembangkan dan diatur sesuai dengan
kebutuhan. Salah satu pemodelan jaringan LAN yang banyak dipakai adalah
Pemodelan Jaringan Hirarki
Read more at: http://senawijayanto.blogspot.co.id/2012/03/core-layer-distribution-layer-access.html
Copyright senawijayanto.blogspot.com Under Common Share Alike Atribution
Read more at: http://senawijayanto.blogspot.co.id/2012/03/core-layer-distribution-layer-access.html
Copyright senawijayanto.blogspot.com Under Common Share Alike Atribution
Dalam mendesain suatu
topologi jaringan, kita membutuhkan pemodelan permodelan untuk
menentukan bentuk jaringan. Hal ini dimaksudkan agar jaringan yang kita
kelola dapat dengan mudah dikembangkan dan diatur sesuai dengan
kebutuhan. Salah satu pemodelan jaringan LAN yang banyak dipakai adalah
Pemodelan Jaringan Hirarki
Read more at: http://senawijayanto.blogspot.co.id/2012/03/core-layer-distribution-layer-access.html
Copyright senawijayanto.blogspot.com Under Common Share Alike Atribution
Read more at: http://senawijayanto.blogspot.co.id/2012/03/core-layer-distribution-layer-access.html
Copyright senawijayanto.blogspot.com Under Common Share Alike Atribution
Dalam mendesain suatu
topologi jaringan, kita membutuhkan pemodelan permodelan untuk
menentukan bentuk jaringan. Hal ini dimaksudkan agar jaringan yang kita
kelola dapat dengan mudah dikembangkan dan diatur sesuai dengan
kebutuhan. Salah satu pemodelan jaringan LAN yang banyak dipakai adalah
Pemodelan Jaringan Hirarki
Model jaringan hirarki terbagi menjadi 3 layer yang dibagi menurut
fungsinya. Tiga lapisan tersebut adalah seperti gambar di bawah ini.
1. Core layer
Core layer adalah tulang punggung (backbone) dari jaringan. Lapisan ini
biasanya di gunakan untuk menghubungkan jaringan ke internet. Core layer
bertanggung jawab atas lalu lintas dalam jaringan. Dalam lapisan ini
data – data diteruskan secepatnya dengan menggunakan motode dan protokol
jaringan tercepat (high speed). Misalnya fast ethetnet 100Mbps, Gigabit
Ethetnet, FDDI atau ATM. Pada lalu lintas data digunakan swicth karena
penyampaiannya pasti dan cepat.
Dalam lapisan ini tidak diperbolehkan melakukan penyaringan atau filter
paket data karena dapat memperlambat transmisi data dan tidak mendukung
wordgroup. Untuk toleransi kesalahan digunakan peralatan jalur ganda.
Oleh sebab itu swicth dikonfigurasikan dengan menggunakan Spanning Tree
Topology dimana dapat diciptakan jalur ganda tanpa harus memiliki resiko
terjadi lingkaran jaringan.
Spesifikasi Desain :
Yang tidak boleh dilakukan :
Tidak diperkenankan menggunakan access list, packet filtering,
atau routing VLAN.
Tidak diperkenankan mendukung akses workgroup.
Tidak diperkenankan memperluas jaringan dengan kecepatan dan
kapasitas yang lebih besar.
Yang boleh dilakukan :
Melakukan desain untuk keandalan yang tinggi ( FDDI, Fast
Ethernet dengan link yang redundan atau ATM).
Melakukan desain untuk kecepatan dan latency rendah.
Menggunakan protocol routing dengan waktu konvergensi yang
rendah.
2. Distribution layer
Distribution layer disebut juga layer workgroup yang menerapkan titik
kumunikasi antara access layer dan core layer. Fungsi utama distribution
layer adalah menyediakan routing, filtering dan untuk menentukan cara
terbaik unutk menangani permintaan layanan dalam jaringan. Setelah
distribution layer mentukan lintasan terbaik maka kemudian permintaan
diteruskan ke core layer. Core layer dengan cepat meneruskan permintaan
itu ke layanan yang benar.
Distribution layer diterapkan kepada setiap fakultas yang memiliki
beberapa jurusan untuk menghubungkan beberapa jurusan-jurusan yang ada
kedalam satu workgroup. Dalam lapisan ini diadakan pembagian atau
pembuatan segmen-segmen berdasarkan peraturan yang dipakai dalam
perusahan atau universitas, dimana jaringan dibagi pada setiap
workgroup.
Penyaringan atau filter data dalam lapisan ini akan dilakukan untuk
pembatasan berdasarkan collison domain, pembatasan dari broadcast dan
untuk keamanan jaringan. Pada Layer distibusi VLAN juga dibuat untuk
menciptakan segmen - segmen logika. Layer ini mendefinisikan daerah
dimana manipulasi paket data (packet manipulation) dapat dilakukan.
Fungsi Distribution Layer antara lain adalah:
Address atau Area Jaringan LAN
Akses ke Workgroup ata Departemen
Mendefinisikan Broadcast/multicast domain
Routing dari Virtual LAN (VLAN)
Titik temu beberapa media berbeda yang digunakan didalam jaringan
Keamanan data dan jaringan (Security)
Titik dimana Akses secara Remote ke Jaringan dapat dilakukan
Dalam ruang lingkup kecil, distribution layer biasanya digabung jadi
satu dengan core layer.
3. Access layer
Access layer disebut juga sebagai layer desktop. Access Layer
mengendalikan akses pengguna dengan workgroup ke sumber daya
internetwork. Desain access layer diperlukan untuk menyediakan fasilitas
akses ke jaringan. Fungsi utamanya adalah menjadi sarana bagi suatu
titik yang ingin berhubungan dengan jaringan luar. Terjadi juga
Penyaringan / filter data oleh router yang lebih spesifik dilakukan
unutk mencegah akses ke seuatu komputer. Jarak. Setiap kali sebuah paket
melalui router disebut sebagai sebuah hop. RIPv2 mengirimkan semua
routing tabel ke router-router tetangganya yang terhubung secara
langsung berkomunikasi maka pada tiap router tersebut perlu diterapkan
konfigurasi protokol routing sehingga paket yang dikirimkan oleh setiap
router sampai ke tujuan.
Pada layer ini menyediakan akses jaringan untuk user/workgroup dan
mengontrol akses dan end user local ke Internetwork. Sering di sebut
juga desktop layer. Resource yang paling dibutuhkan oleh user akan
disediakan secara local. Kelanjutan penggunaan access list dan filter,
tempat pembuatan collision domain yang terpisah (segmentasi). Teknologi
sepertiEthernet switching tampak pada layer ini serta menjadi tempat
dilakukannya routing statis.
Fungsi Access Layer antara lain:
Shared bandwidth
Switched bandwidth
MAC layer filtering
Microsegmentation
Read more at: http://senawijayanto.blogspot.co.id/2012/03/core-layer-distribution-layer-access.html
Copyright senawijayanto.blogspot.com Under Common Shar
Read more at: http://senawijayanto.blogspot.co.id/2012/03/core-layer-distribution-layer-access.html
Copyright senawijayanto.blogspot.com Under Common Shar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar